Pendidikan adalah suatu proses merubah peserta didik dari ketidak tahuan menjadi mengerti akan sesuatu hal yang diperoleh dalam proses pembelajaran di sekolah, merubah dalam arti merubah dari proses berfikir dan bersikap. Pendidikan dewasa ini mendidik peserta didik dalam segi kognitif saja tetapi tidak merubah dalam karakter kepribadian peserta didik, banyak sekali peserta didik yang melenceng dalam segi moral sehingga pendidikan saat ini belum dikatakan berhasil, banyak sekali terjadi tawuran serta penyalahgunaan narkoba, penekanan dalam sisi afektif sangatlah penting dalam dunia pendidikan untuk merubah segala perilaku peserta didik menjadi kepribadian yang santun dam mempunyai moral yang baik. Guru sebagai ujung tombak pembelajaran di sekolah karena merkalah yang berhadapan langsung kepada perserta didik, merekalah yang mempunyai peranan penting untuk mengajarkan berbagai hal dalam pengetahuan serta pengetahuan sikap agar dpat berbudi pekerti luhur, namun sayangnya didalam lapangan para guru sering mengabaikan segi afektif ini, seharusnya terlebih dahulu memahami karakterisitik peserta didik, tidak semua anak yang nakal disekolah itu berati mempunyai kepribadian yang kurang baik. Mereka seharusnya diberi pembinaan dan pengarahan oleh guru karena perkembangan dalam sekolah itu berbeda beda setiap tingkatannya, perlunya memahami psikologis setiap peserta didik tetapi guru terkadang memberikan cap negatif kepada salah satu seorang peserta didik tanpa memberikan pengarahan dan pembinaan yang lebih intens, ketidaksabaran guru lah yang pada akhirnya membenci karena tidak patuh padahal harusnya dikoreksi diri apakah guru tersebut suddah memberikan pengajaran yang baik dan menyenangkan di kelas.
Salah satu pelajaran yang seharusnya menanamkan aspek afektif adalah pelajaran pendidikan jasmani, pembelajaran yang menyenangkan dengan disertai sikap-sikap yang bisa merubah dalam kehidupan sehari-hari, sikap kejujuran, menghormati, kedisiplinan, menghargai, sportifitas. Pembelajaran yang AKTIF, INOVATIF, KREATIF DAN MANDIRI (PAIKEM) sangat dibutuhkan dalam pembelajaran, anak-anak akan menjadi sangat senang dengan metode pembelajaran yang inovatif, guru harus bisa membuat anak menjadi lebih senang dalam pelajaran pendidikan jasmani dengan demikian anak-anak dapat di terapkan sikap sikap yang harus tertanam dalam peserta didik dengan pembelajaran yang menyenangkan.
Kenyataan yang terjadi adalah pendidika jasmani di sekolah terkadang pelajaran yang menjenuhkan dan mnyulitkan peserta didik dikarenakan metode pembelajaran yang konvensional dan menjenuhkan, anak di paksa untuk belajar teknik teknik cabang olahraga tertentu, seharusnya di sekolah bukan diajarkan kepada teknik karena konsep pendididikan jasmani adalah bermain buka terpusat kepada teknik karena peserta didik bukanlah untuk dijadikan atlet olahraga, pendidikan jasamani adalah konsep bermain yang terpusat kepada proses bukan hasil, peserta didik akan lebih tertarik apabila guru banyak menggunakan model pembelajaran serta konsep bermain, karena dengan konsep bermain peserta didik akan disuguhka kepada gerak yang sesungguhnya. Guru sebagai falisitator harus bisa membuat anak menjadi sehat, cerdas dalam gerak, bermain dan mengintegrasikan nilai nilai sikap yang dibawa dalam pelajaran pendidikan jasmani
Salah satu pelajaran yang seharusnya menanamkan aspek afektif adalah pelajaran pendidikan jasmani, pembelajaran yang menyenangkan dengan disertai sikap-sikap yang bisa merubah dalam kehidupan sehari-hari, sikap kejujuran, menghormati, kedisiplinan, menghargai, sportifitas. Pembelajaran yang AKTIF, INOVATIF, KREATIF DAN MANDIRI (PAIKEM) sangat dibutuhkan dalam pembelajaran, anak-anak akan menjadi sangat senang dengan metode pembelajaran yang inovatif, guru harus bisa membuat anak menjadi lebih senang dalam pelajaran pendidikan jasmani dengan demikian anak-anak dapat di terapkan sikap sikap yang harus tertanam dalam peserta didik dengan pembelajaran yang menyenangkan.
Kenyataan yang terjadi adalah pendidika jasmani di sekolah terkadang pelajaran yang menjenuhkan dan mnyulitkan peserta didik dikarenakan metode pembelajaran yang konvensional dan menjenuhkan, anak di paksa untuk belajar teknik teknik cabang olahraga tertentu, seharusnya di sekolah bukan diajarkan kepada teknik karena konsep pendididikan jasmani adalah bermain buka terpusat kepada teknik karena peserta didik bukanlah untuk dijadikan atlet olahraga, pendidikan jasamani adalah konsep bermain yang terpusat kepada proses bukan hasil, peserta didik akan lebih tertarik apabila guru banyak menggunakan model pembelajaran serta konsep bermain, karena dengan konsep bermain peserta didik akan disuguhka kepada gerak yang sesungguhnya. Guru sebagai falisitator harus bisa membuat anak menjadi sehat, cerdas dalam gerak, bermain dan mengintegrasikan nilai nilai sikap yang dibawa dalam pelajaran pendidikan jasmani